TUGAS MAKALAH
MENEJEMEN PENDIDIKAN
"PLANING DALAM SEBUAH ORGANISASI"
KELOMPOK 1
FIKKA RACHMAWATI (11 321 193)
CHOIRUN NAFI'AH (11 321 194)
YUDHA BIMA (11 321 195)
MUTHII'AH (11 321 196)
SEFFI RAHMAWATI (11 321 197)
PBI
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
IKIP PGRI MADIUN
2012
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum
Wr. Wb.
Puji
syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat,taufiq,hidayah serta
Inayah-Nya, kepada penyusun dalam menyelesaikan makalah ini. Serta sholawat
serta salam penyusun haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad
SAW. yang kita nantikan syafaat beliau
di hari akhir kelak. Izinkanlah penyusun mempersembahkan makalah yang berjudul “PLANING DALAM SEBUAH ORGANISASI”
Dalam
makalah ini,penyusun ingin memberikan penjabaran tentang apa itu Planing.
Mengapa penting dalam sebuah menejemen/organisasi pendidikan serta apa
fungsidan peranannya.
Tak
lupa ucapan terima kasih yang tiada terhingga,penyusun sampaikan kepada
pihak-pihak yang telah membantu,memberi dorongan serta masukan kepada penyusun,
diantaranya :
1.
Bapak
Rektor IKIP PGRI Madiun sebagai Penanggungjawab seluruh kegiatan akademik di
IKIP PGRI Madiun.
2.
Dr.
V. Teguh S, M.Pd. selaku pengajar mata kuliah
Menejemen PendidikanIKIP PGRI Madiun.
Serta
penyusun sampaikan terimakasih yang tiada terhingga kepada pihak pihak yang
tidak mungkin penyusun sebutkan satu per satu. Semoga dengan adanya makalah ini
nantinya dapat bermanfaat serta berguna bagi kita semua. Penyusun menyadari
masih banyak kekurangan disana-sini,oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun sangat penyusun harapkan. Semoga Allah SWT. melindungi serta
membimbing kita agar menjadi insan yang berakhlakhul karimah serta menjadi
insan yang sukses di dunia dan akhirat.
Wassalamualaikum
Wr. Wb
Madiun,27
mei 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan
sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber
daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan
cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan
cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana
operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh
lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur
kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Perencanaan
diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, sebab perencanaan ini
merupakan proses dasar manajemen di dalam mengambil suatu keputusan dan
tinsdakan. Perencanaan diperlukan dalam setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan
organisasi, perusahaan maupun kegiatan dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam
setiap fungsi-fungsi manajemen, karena fungsi-fungsi tersebut hanya dapat
melaksanakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan dalam perencanaan
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi
rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang
umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana
jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara
rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time
frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana
direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya
memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang
manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer
tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana
seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan
rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk
"meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail,
misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi
penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans
adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya
adalah "membangun 6 buah pabrik di China atau "mencapai
penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans
adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk
di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka kami dapat
merumuskan masalah sebagai berikut:
- Pengertian Planing
- Pentingnya Planing dalam Sebuah Menejemen/Organisasi Pendidikan
- Fungsi dan Peranan Planing
- Cara Mengaplikasikan Planing dalam Pendidikan
1.3 Tujuan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam
pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut.
- Memenuhi tugas yang diberikan pada mata kuliah Menejemen Pendidikan IKIP PGRI MADIUN.
- Sebagai bentuk perhatian Mahasiswa terhadap cara mengevaluasi suatu organisasi.
- Suatu usaha untuk meningkatkan kualitas organisasi Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Planing
Planing dapat di artikan juga
sebagai sebuah rencana. Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan
tujuan organisasi dan penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program,
prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan.
Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan
mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses
terpenting dari semua fungsi
manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau
rencana formal. Rencana
informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama
anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang
harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal
merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus
mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi
ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.
2.2 Pentingnya Planing dalam Sebuah
Menejemen/Organisasi Pendidikan
Perencanaan diperlukan dan terjadi dalam berbagai
bentuk organisasi, sebab perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen di
dalam mengambil suatu keputusan dan tinsdakan. Perencanaan diperlukan dalam
setiap jenis kegiatan baik itu kegiatan organisasi, perusahaan maupun kegiatan
dimasyarakat, dan perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen, karena
fungsi-fungsi tersebut hanya dapat melaksanakan keputusan-keputusan yang telah
ditetapkan dalam perencanaan.
Perencanaan merupakan
tindakan menetapkan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan, bagaimana
mengerjakannya,apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan mengerjakannya.
Beishline (1957) mengukapkan bahwa: “…. Perencanaan menentukan apa yang harus
dicapai (menentukan waktu secara kualitatif),dan bila hal itu harus dicapai,
dimana hal itu harus dicapai,bagaimana hal itu harus dicapai,siapa yang
bertanggung jawab,mengapa hal itu harus dicapai”.
Dari pendapat
tersebut jelas diketahui bahwa pada dasarnya membuat perencanaan itu menyangkut
5W+1H (what,who,why,when,where dan how) yang secara singkatnya akan dijelaskan
sebagai berikut:
1.
What : Apa yang harus dikerjakan.
2.
Why : mengapa pekerjaan itu harus
dilakukan
3.
Who : Siapa yang akan mengerjakan
4.
When : kapan pekerjaan itu dilakukan
5.
Where : Dimana pekerjaan itu dilakukan
6.
How : Bagaimana cara mengerjakannya
Kauffman (1972) menjelaskan bahwa perencanaan
adalah proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dan menetapkan
jalan serta sumber yang diperlukan untuk seefisien dan seefektif mungkin.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam membuat perencanaan membutuhkan data
dan informasi agar keputusan yang diambil tidak lepas kaitannya dengan masalah
yang dihadapi pada masa yang akan dating. Sesuai dengan yang di ungkapkan oleh
E. Mc. Farland dalam bukunya Supervision Management bahwa: Perencanaan adalah
suatu keaktifan pimpinan untuk meramalkan keadaan yang akan dating dengan
mencapai harapan, kondisi dan hasil yang akan datang.
2.3 Fungsi dan Peranan Planing
Secara umum, ada
empat fungsi manajemen yang sering orang menyebutnya “POAC”, yaitu Planning ,
Organizing, Actuating, dan Controlling. Dua fungsi yang pertama dikategorikan
sebagai kegiatan mental sedangkan dua berikutnya dikategorikan sebagai kegiatan
fisik. Suatu manajemen bisa dikatakan berhasil jika keempat fungsi di atas bisa
dijalankan dengan baik. Kelemahan pada salah satu fungsi manajemen akan
mempengaruhi manajemen secara keseluruhan dan mengakibatkan tidak tercapainya
proses yang efektif dan efisien.
Perencanaan menjadi pegangan setiap pimpinan dan pelaksana untuk dilaksanakan. Dengan demikian, melalui perencanaan dapat dipersatukan kesamaan pandangan, sikap dan tindak dalam pelaksanaan di lapangan. Dapat pula dikatakan bahwa pimpinan harus mengetahui secara pasti tujuan jangka menengah dan di atas perencanaan jangka panjang menengah ini pula, ia harus menentukan perencanaan jangka pendek. Perencanaan jangka pendek ini harus dirinci berdasarkan skala prioritas, mana yang harus dikerjakan terebih dahulu dan secara bertahap serta terencana melaksanakan tahap-tahap berikutnya sampai tujuan jangka pendek itu dapat tercapai sepenuhnya, perlu diadakan evaluasi untuk menyempurnakan langkah selanjutnya. Perencanaan merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana yang harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin. Perencanaan adalah proses dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksanaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.
Salah satu aspek yang juga penting dalam perencanaan adalah pembuatan keputusan (making decision), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
Ada empat tahapan dalam perencanaan, yaitu: (a). Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan (b). Merumuskan tujuan saat ini. (c). Mengidentifikasikan segala peluang dan hambatan. (d). Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu.
2.4 Cara Mengaplikasikan Planing dalam Pendidikan
Bagaimana cara mengaplikasikan suatu rencana dalam
pendidikan/organisasi,kita harus membuat daftar unsur-unsur Perencanaan
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
Perencanaan yang baik harus dapat menjawab enam pertanyaan yang disebut sebagai unsur-unsur perencanaan yaitu :
- Tindakan apa yang harus dikerjakan
- Apa sebabnya tindakan tersebut harus dilakukan
- Dimana tindakan tersebut dilakukan
- Kapan tindakan tersebut dilakukan
- Siapa yang akan melakukan tindakan tersebut
- Bagaimana cara melaksanakan tindakan tersebut.
Dan juga kita harus mengetahui sifat Rencana Yang Baik
Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat sebagai berikut :
Rencana yang baik harus memuat sifat-sifat sebagai berikut :
- Pemakaian kata-kata yang sederhana dan jelas dalam arti mudah dipahami oleh yang menerima sehingga penafsiran yang berbeda-beda dapat ditiadakan.
- Fleksibel, suatu rencana harus dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sebenarnya bila ada perubahan keadaan maka tidak semua rencana dirubah dan dimungkinkan diadakan penyesuaian-penyesuaian saja. Sifatnya tidak kaku harus begini dan begitu walaupun keadaan lain dari yang direncanakan.
- Stabilitas, tidak perlu setiap kali rencana mengalami perubahan jadi harus dijaga stabilitasnya setiap rencana harus ada dalam perimbangan.
- Ada dalam perimbangan berarti bahwa pemberian waktu dan factor-faktor produksi kepada siapa tujuan organisasi seimbang dengan kebutuhan.
- Meliputi seluruh tindakan yang dibutuhkan, jadi meliputi fungsi-fungsi yang ada dalam organisasi.
Proses Pembuatan Rencana
- Menetapkan tugas dan tujuan. Antara tugas dan tujuan tidak dapat dipisahkan, suatu rencana tidak dapat difrmulir tanpa ditetapkan terlebih dahulu apa yang menjadi tugas dan tujuannya. Tugas diartikan sebagai apa yang harus dilakukan, sedang tujuan yaitu suatu atau nilai yang akan diperoleh.
- Observasi dan analisa. Menentukan factor-faktor apa yang dapat mempermudah dalam pencapaian tujuan (Observasi) bila sudah diketahui dan terkumpul, maka dilakukan analisa terhadapnya untuk ditentukan mana yang digunakan.
- Mengadakan kemungkinan-kemungkinan. Faktor yang tersedia memberikan perencanaan membuat beberapa kemungkinan dalam pencapaian tujuan. Dimana kemungkinan yang telah diperoleh dapat diurut atas dasar tertentu, misalnya lamanya penyelesian, besarbya biaya yang dibutuhkan efisiensi dan efektivitas dan lain sebagainya.
- Membuat sintesa. Sintesa yaitu alternatif yang akan dipilih dari kemungkinan-kemungkinan yang ada dengan cara mengawinkan sitesa dari kemungkinan-kemungkinan tersebut. Kemungkinan-kemungkinan yang ada mempunyai kelemahan-kelemahan
Siapa Pembuat Rencana ?
·
Panitia
Perencanaan. Panitia ini terdiri dari beberapa unsure yang mewakili beberapa
pihak, yang masing-masing membawakan misinya untuk menghasilkan suatu rencana,
dengan harapan rencana yang dibuat akan lebih baik.
·
Bagian
Perencanaan. Seringkali tugas perencanaan, merupakan tugas rutin dalam suatu
organisasi atau perusahaan. Ini merupakan satu unit dalam suatu organisasi yang
bertugas khusus membuat rencana. Jadi disini tidak ada unsur perwakilan yang
mewakili suatu bagian dalam organisasi.
·
Tenaga Staf.
Pada sebuah organisasi atau perusahaan ada dua kelompok fungsional yaitu : Pelaksana,
tidak disamakan dengan pimpinan yaitu kelompok yang langsung menangani
pekerjaan Staf (pemikir) yaitu kelompok yang tidak secara langsung menghasilkan
barang atau produk perusahaan, tugasnya menganalisa fakta-fakta untuk kemudian
merencanakan sesuatu guna.
Setelah beberapa factor diketahui,maka kita
dapat menyusun rencana yang strategis yang kemudian diterjemahkan dalam
rencana-rencana operasional dengan mencantumkan target-target yang harus
dicapai dari rencana operasional tersebut. Dimana secara jelas dapat
digambarkan dalam bagan berikut:
Gambar : Proses Perencanaan
Adapun kegunaan dalam suatu perencanaan adalah sebagai berikut:
- Untuk membedakan arah dari setiap kegiatan dengan jelas sehingga hasil yang diperoleh bisa seefektif mungkin
- Untuk mengevaluasi setiap tujuan yang sudah dilakukan sehingga penyimpangan yang terjadi bisa dihindari
- Memudahkan pelaksanaan kegiatan untuk mengidentifikasi hambatan yang muncul dapat di selesaikan
- Menghindari pertumbuhan dan perkembangan yang tidak terkendali
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik
untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat
mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama,
dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana,
departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara
serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian.
Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan,
meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun
rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan.
Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien
dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga
dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi
dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan
standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu
proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating
adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya
rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
3.2 Saran
Adapun saran yang ingin kami sampaikan adalah:
·
Kami
sebagai penulis menerima kritik dan saran dari pembaca agar nantinya bisa lebih baik lagi.
·
Saran
kami untuk pembaca agar lebih menggali informasi lagi mengenai planing dalam
sebuah organisasi.